Selasa, 26 April 2011

Isak Tangis Iringi Pemakaman Franky Sahilatua

Cari Artikel Yang Lain Di Search Google Ini
Slow Baby.
Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Jenazah penyanyi balada Franky Sahilatua, 57, yang meninggal pada Rabu (20/4), dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, kemarin (22/4). Kesedihan dan isak tangis mengiringi prosesi pemakamannya.

Franky Sahilatua  meninggal di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, karena kanker sumsum tulang belakang. Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka di Bintaro, Tangerang. Sebab, pihak keluarga menanti kedatangan anak kedua Franky, Hugo Delano, yang bekerja di Singapura. Hugo tiba di Jakarta Kamis pagi.

Menurut anak sulung Franky Sahilatua, Ken Noorca, waktu pemakaman ayahnya dipercepat dari rencana sebelumnya. Awalnya, pemakaman ditentukan pukul 14.30, tapi akhirnya dimajukan. Khotbah dimulai sekitar pukul 09.00 dan jenazah diberangkatkan ke TPU Tanah Kusir sekitar pukul 11.00.

"Memang dipercepat. Supaya seluruh prosesi pemakaman bisa selesai sebelum pukul 12.00, atau sebelum Jumat Agung," katanya. Selain itu, pihak keluarga pun sudah berkumpul semua.

Sebelum pemberangkatkan jenazah ke pemakaman itulah, keluarga dan kerabat tidak bisa menahan tangis. Mungkin karena itu adalah kali terakhir mereka melihat jasad pelantun Lelaki dan Rembulan tersebut. Apalagi saat peti Franky ditutup.

Begitu pula ketika peti jenazah itu dimasukkan ke liang kubur. Istri dan anak-anak Franky Sahilatua kembali berurai air mata. Alunan musik dan doa yang dilantunkan Pendeta Bob Rahman dan puluhan jemaat Gereja Pesanggrahan menambah suasana haru.

Beberapa teman Franky Sahilatua dari kalangan musisi dan artis terlihat hadir mengantarkan sahabat mereka ke peristirahatan terakhir. Mereka antara lain adalah Roy Marten, Garin Nugroho, Glenn Fredly, serta Nurul Arifin.

Ketika mendiang masih dirawat di Singapura, Glenn misalnya, sempat menjenguk. Di tanah air Glenn juga memelopori acara amal yang hasilnya disumbangkan untuk pengobatan Franky. "Franky itu seperti seorang bapak bagi kami. Saya kenal sangat dekat dengan beliau. Kami merasa sangat kehilangan. Beliau musikus yang mempunyai idealisme bermusik. Sampai akhir hidupnya dia terus memegang itu," ungkap Glenn setelah pemakaman.

Bahkan, sebenarnya Glenn dan Franky Sahilatua sempat membahas untuk membuat acara musik yang menyuarakan kemiskinan sebelum dia sakit. "Namun, akhirnya tertunda karena beliau sakit dan harus dirawat di Singapura itu. Mungkin rencana itu akan kami lanjutkan bersama dengan musisi yang lain," tuturnya

noreply@blogger.com (Admin) 27 Apr, 2011


--
Source: http://www.fotoartis.biz/2011/04/isak-tangis-iringi-pemakaman-franky.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar